UkhWaH FillAh.....

Khamis, 10 November 2011

HADIS EMPAT PULUH (ke lapan )


 Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh..

 Dimulai dengan kata-kata Imam An -Nawawi..

 
Segala puja-pujian bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam, Pencipta langit dan bumi, Pentadbir sekalian makhluk, Pengutus para Rasul S.A.W kepada orang-orang yang mukallaf, untuk memberikan hidayah kepada mereka dan menerangkan syari‘at agama, dengan dalil-dalil yang putus (yang yakin) serta bukti-bukti yang jelas. Saya memuji -Nya atas segala nikmat-Nya dan saya berdo’a kepada-Nya tambahan kurniaan-Nya dan kemurahan-Nya. Saya bersaksi bahawa tiada Tuhan kecuali Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa, Maha Pemurah lagi Maha Pengampun. Adapun selepas daripada itu; maka sesungguhnya kami telah meriwayatkan daripada Ali Ibn Abi Talib, Abdullah Iibn Mas‘uud, Mu‘az Ibn Jabal, Abu Al-Darda’, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Anas ibn Malik, Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudrie r.a. daripada berbagai-bagai jalan (sanad) dengan riwayat yang bermacam-macam bahawa Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menghafal atas umatku empat puluh hadis daripada (hadis yang) berkenaan dengan agama mereka, nescaya Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam golongan para fuqaha’ dan ‘ulama.” Dalam suatu riwayat lain: “Nescaya Allah akan membangkitkannya sebagai seorang faqih dan ‘alim.

Dalam riwayat Abu al-Darda’: “dan telah adalah aku (iaitu Rasulullah) pada hari kiamat menjadi orang yang memberikan syafa‘at dan saksi kepadanya”. Dalam riwayat Ibnu Mas‘uud : “dikatakan kepadanya (orang yang menghafal 40 hadis) masuklah engkau daripada mana-mana pintu syurga yang engkau mahu”. Dalam riwayat Ibnu ‘Umar : “nescaya dia ditulis termasuk dalam golongan ‘ulama’, dan dibangkitkan dalam golongan para syuhada’ ”.




HADIS KE LAPAN


عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم    قَالَ : أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكاَةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا  مِنِّي دِمَاءُهُمْ وَأَمْوَالُـهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالىَ

[رواه البخاري ومسلم ]


Terjemah hadits / ترجمة الحديث  :

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta  mereka akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah Subhanahu wata’ala.   

(Riwayat Bukhori dan Muslim)


Catatan :

Hadits ini secara praktis dialami zaman kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq, sejumlah rakyatnya ada yang kembali kafir. Maka Abu Bakar bertekad memerangi mereka termasuk di antaranya mereka yang menolak membayar zakat. Maka Umar bin Khottob menegurnya seraya berkata : “ Bagaimana kamu akan memerangi mereka yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah sedangkan Rasulullah telah bersabda : Aku diperintahkan…..(seperti hadits diatas)” . Maka berkatalah Abu Bakar : “Sesungguhnya zakat adalah haknya harta”, hingga akhirnya Umar menerima dan ikut bersamanya memerangi mereka.


Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :

1.     Maklumat peperangan kepada mereka yang musyrik hingga mereka selamat.

2.     Diperbolehkannya membunuh orang yang mengingkari shalat dan memerangi mereka yang menolak membayar zakat.

3.     Tidak diperbolehkan berlaku sewenang-wenang terhadap harta dan darah kaum muslimin.

4.     Diperbolehkannya hukuman  mati bagi setiap muslim jika dia melakukan perbuatan yang menuntut dijatuhkannya hukuman seperti itu seperti : Berzina bagi orang yang sudah menikah (muhshan), membunuh orang lain dengan sengaja dan meninggalkan agamanya dan jamaahnya .

5.     Dalam hadits ini terdapat jawaban bagi kalangan murji’ah yang mengira bahwa iman tidak membutuhkan amal perbuatan.

6.     Tidak mengkafirkan pelaku bid’ah yang menyatakan keesaan Allah dan menjalankan syari’atnya.

7.     Didalamnya terdapat dalil bahwa diterimanya amal yang zhahir dan menghukumi berdasarkan sesuatu yang zhahir sementara yang tersembunyi dilimpahkan kepada Allah.


Semoga kita semua dapat dan berusaha mengamalkannya insyaAllah..

Wallahua'lam..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan